JCS - Selama pandemi sebagian besar sektor usaha mulai perusahaan besar hingga home industry terdampak, hampir di seluruh Indonesia bahkan dunia. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur akan fokus untuk memulihkan perekonomian melalui berbagai program seperti penyediaan pasar produk unggulan UMKM dan promosi objek wisata setelah vaksinasi Covid-19.
Bupati Cianjur, Herman Suherman berupaya untuk mengembalikan perekonomian yang terpuruk di berbagai bidang, terutama bagi pelaku UMKM yang telah bertahan dalam masa yang sulit ini.
"Harapan kami pemberian vaksin ini, dapat menjadi serum yang efektif untuk melawan korona, sehingga pemulihan ekonomi dapat dilakukan," kata Herman di Cianjur, Kamis (11/2/2021).
Dia menjelaskan saat ini tidak hanya roda perekonomian yang terhambat, tapi juga tingkat daya beli masyarakat yang terus menurun setiap bulannya, sehingga pemerintah daerah juga melakukan program promosi belanja dari tetangga untuk memperkuat daya tahan UMKM.
Selain itu pemerintah daerah terus berupaya untuk mengundang berbagai investor dalam maupun luar negeri agar penciptaan lapangan kerja dapat tumbuh dan tingkat pengangguran dapat berkurang.
"Sudah tentu dengan berbagai kemudahan yang akan kita tawarkan pada investor yang akan berinvestasi di Cianjur, terlebih kedepan setelah ada jalan tol yang pembangunan sedang dipercepat pemerintah pusat, akses menuju dan keluar Cianjur akan lebih mudah dan cepat," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Tohari Sastra, menambahkan saat ini daya beli masyarakat dan roda perekonomian di Cianjur melemah dan hanya pelaku UMKM yang mampu bertahan dalam mengembangkan produk unggulan.
Pembinaan, pelatihan hingga bantuan modal akan diberikan sebagai upaya memulihkan perekonomian di Cianjur, termasuk menyediakan sarana dan prasarana promosi produk akan dilakukan dari tingkat desa hingga kabupaten.
Dengan vaksinasi diharapkan dapat mengembalikan situasi kembali normal dan pandemi usai, sehingga berbagai upaya memulihkan perekonomian dapat dengan mudah dilakukan tanpa ada berbagai pembatasan sosial yang selama ini menyulitkan sektor usaha.
"Dampak pandemi dialami kita, skala rumahan hingga perusahaan besar," kata Tohari. (Hn)