Ini salah satu langkah Pemkab Cianjur agar jadi sentra padi nasional. (Dok) |
JCS - Hingga saat ini Kabupaten Cianjur masih memiliki 354 desa di 32 kecamatan. Potensi itu dari Cianjur utara sampai Cianjur kidul dengan mayoritas mata pencaharian masyarakat Cianjur didapat dari sektor pertanian seperti memanfaatkan lahan untuk tanam padi.
Di sisi lain, sekitar 7 tahun lalu, desa-desa di Kabupaten Cianjur hampir rata memiliki infrastruktur jalan yang menyedihkan. Tapi kini desa-desa di Cianjur mulai menunjukan peningkatan dalam kemajuan desanya. Artinya, sekitar 30 persen desa tertinggal mulai hilang.
Kemajuan desa di Kabupaten Cianjur tidak lepas dengan gotong-royong atau swadaya masyarakat yang ditopang bantuan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun Pemkab Cianjur sendiri.
Progres program atau roda pemerintahan yang telah dilakukan itu boleh dibilang cukup sukses dalam mengelola dan menata desa.
Data yang diambil JCS, Minggu (9/12/2018) dari Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementrian Desa (Kemendes) mengenai Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 52 tahun 2018.
Yang disebut desa maju dapat dinilai dari beberapa faktor, diantaranya wilayah, pemerintahan desa dan sosial. Selain itu, sejauh mana pemerintahan melalui lembaga kemasyarakatannya, pengelolaan sumber daya manusia dan sarana prasarananya
Menurut Kepala Seksi Bina Otonomi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur, Asep Koswara, program tersebut salah satunya dengan menginovasi desa dan melakukan pengembangan potensi yang ada di desa.
"Potensi desa-desa harus diberdayakan dan ditonjolkan. Tapi potensi tersebut tentu saja yang akan bermuara pada indeks pembangunan manusia seperti pendidikan, akses, kesehatan dan ekonomi," papar Asep.
Asep menambahkan, jika semua aspek itu telah lengkap, maka dilakukan perbandingan dari tahun sebelumnya apa cepat berkembang atau lambat dalam berkembang. "Nantinya akan kita adakan pelatihan kembali bagi desa yang kurang berkembang," tambahnya.
Pada tahun ini, sudah ada tiga desa yang menduduki peringkat desa mandiri, yaitu Desa Cimacan, Cipendawa dan Desa Gadog pada periode tiga tahun. "Itu semua berdasarkan dari Indeks Desa Membangun (IDM) yang di dalamnya terdapat indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan," jelasnya
Di sisi lain, masih kata Asep, desa yang sangat tertinggal pada tahun ini menurun sebanyak 30 persen. "Kalau tahun ini desa yang sangat tertinggal menurun, berbeda dari tiga tahun sebelumnya," pungkasnya. (tas/kim)