Kehadiran Persib Bandung dan Persija Jakarta benar-benar mewarnai dunia sepak bola Tanah Air. Bayangkan, jika setiap perhelatan, misalnya di Liga 1, Piala Presiden tanpa dua klub ini sepertinya sepi. Iya sepi, soalnya Persib Bandung dan Persija Jakarta berada di dua kota yang berbeda, punya manajemen yang berbeda, investor dan bibit-bibit unggul yang beda untuk mencetak pemainnya. Artinya punya egosentrik, fanatik dan kemapanan skuat hingga saat ini.
Maka tak heran jika mendengar besok lusa akan digelar pertandingan sepak bola Persib lawan Persija membuat kuping masyarakat pecandu bola membuka lebar. Hm! Maklum pertemuan dua skuat adalah punya sejarah dan permainan yang klasik and asyik.
Terlepas sinyal menghangatnya masing-masing suporter yang tim kesayangannya selalu ingin menang. Namun satu kata pesan polisi adalah 'kondusif'.
Jika membuka sejarah klub julukan Maung Bandung, berdiri di Bandung, Jawa Barat, tanggal 14 Maret 1933. "Kalau ada orang yang pakai kaos biru di dada terlihat Persib 1933, itu mengenang kelahiran Maung Bandung yang identik dengan Siliwangi."
Persib mulai dipegang Glenn Sugita (Direktur Utama), Erick Thohir (Direktur Utama), Umuh Muchtar (Manajer), Djajang Nurjaman (Pelatih) hingga kini Persib tetap Persib.
Secara prestasi, Persib juara dalam Liga Domestik:
Juara 1937, 1961, 1986, 1990, 1994, 1995, 2014. Runner-Up 1933, 1934, 1936, 1950, 1959, 1960, 1982-83, 1984-85.
Prestasi Lain:
Juara Piala Presiden 2015
Juara Piala Siliwangi 1981, 1989, 1994, 2000
Juara Piala Jusuf 1957
Juara Piala Marah Halim 1988
Juara Piala Surya 1988
Juara Piala Soeratin 2003 dan 2006
Perempat Final Liga Champions Asia1995
Sekali lagi, Persib Bandung didirikan pada 14 Maret 1933. Persib adalah klub yang berasal dari Kota Bandung. Persib dibentuk dari klub-klub perserikatan yang berada di wilayah Bandung. Klub ini merupakan salah satu klub yang memiliki nilai historis tinggi dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Prestasi Persib di persepakbolaan Indonesia terbilang stabil. Persib tidak pernah terdegradasi cuma pernah nyaris alias hampir saja stagnasi (menurun-red), dan bisa bersaing baik saat kompetisi Galatama, Liga Indonesia maupun era sekarang, Indonesia Super League. Persib lekas menanjak karena evaluasi dan memiliki manajemen yang cukup ketat.
Persib lima kali juara di era perserikatan, yakni pada 1937, 1961, 1986, 1990, dan 1994. Pada era Liga Indonesia yang dimulai 1994-1995, Persib bisa menjadi juara tanpa menggunakan satu pun pemain asing. Di final, Persib mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0.
Nah, sampai sekarang, Persib juga eksis menjadi wakil perserikatan sekaligus sukses kendati era sudah berubah. Zaman now yang penuh persaingan, tapi Persib mampu menjadi tim papan atas di kompetisi sepakbola nasional dengan diperkuat sejumlah pemain bintang.
Persib memiliki pendukung fanatik bukan hanya di Kota Bandung, tapi juga berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Bukan rahasia lagi jika Persib merupakan kebanggaan masyarakat Jawa Barat seperti Cianjur Selatan, Cianjur Tengah dan Kota; Sukabumi, Bogor, Bekasi, Purwakarta, Bandung apalgi dan priangan timur dan daerah lainnya se Jabar.
Persib begitu kental sentimen kedaerahannya. Suporter Persib disebut Bobotoh. Adapun oraganisasi suporternya di antaranya Viking, Bomber, dan lain-lain. Persib sempat bermarkas di Stadion Siliwangi, sebelum pindah ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, tengah dipersiapkan sebagai markas Persib selanjutnya.
Rivalitas dengan Persija
Persija Jakarta dianggap sebagai salah satu musuh bebuyutan Persib Bandung. Pertemuan antar kedua klub kerap menimbulkan pertikaian. Salah satunya adalah kasus pelemparan bus Persib oleh Persija pada 2013. Menpora kala itu, Roy Suryo hingga turun tangan mendamaikan kedua belah pihak.
Roy meminta masukan dari pihak manajemen untuk mencari solusi agar konflik antarsuporter kedua tim bisa diselesaikan.
Menpora mengusulkan agar masalah ini dibahas oleh kedua belah pihak dalam sebuah diskusi, seminar, atau semacam acara pertemuan bersifat kekeluargaan. Pengalaman semacam ini pernah dilakukan ketika Menpora mendamaikan pertikaian antara fans Persipur Purwodadi dengan PSIS Semarang.
Angkatan Pemain Persib
Dari sejak berdirinya tahun 1933, Persib secara kontinyu menelurkan pesepak bola kelas elite. Banyak di antaranya dianggap bobotoh sebagai legenda. Djadjang Nurdjaman, Sobur, Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Adeng Hudaya, Yusuf Bachtiar, dan Sutiono Lamso, adalah sederet pemain lawas Tim Maung Bandung yang namanya harum hingga kini.
Berbeda dengan era Perserikatan dan masa awal Liga Indonesia, skuat Persib saat ini tidak lagi murni dihuni pemain asal Jawa Barat. Pemain-pemain dari daerah lain silih berganti merapat ke Kota Kembang.
Hariono salah satu pemain luar Bandung dan Jabar yang awet bermain di Persib. Ia punya kans jadi legenda klub suatu saat nanti.
Gelandang jangkar kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, 2 Oktober 1985, sejak musim 2008-2009 berkostum Persib selalu menjadi pelanggan tim inti. Saat Jaya Hartono, pelatih yang membawanya ke Bandung hengkang, Hariono selalu bisa beradaptasi dengan style pelatih-pelatih Persib selanjutnya. (tas/rus).