Ilustrasi |
JCS - Pengunjung atau wisatawan yang hendak ke Kebun Raya Cibodas (KRC) dipersilahkan untuk melihat langsung keindahan bunga Sakura. Letak bunga ini tak jauh dari Curug Cibogo. Ketika bunga itu sepertinya cocok sekali bagi para pengunjung untuk berswafoto bersama teman atau keluarga besar.
Tanaman Sakura yang terdapat di sepanjang aliran air ini memang tidak semuanya berbunga menjadi daya tarik pengunjung Kebun Raya Cibodas. Tak heran jika bunga sakura sedang berbunga maka informasi tersebut cepat menyebar. Di bantaran sungai ini terdapat koleksi tanaman Sakura yang bersumber dari pegunungan Himalaya. Tanaman-tanaman ini terlihat mekar biasanya dua kali dalam setahun. Yakni, antara Januari-Februari atau Agustus-September.
Banyak Pengunjung yang rela datang ke Kebun Raya Cibodas ini sperti halnya. Rosita (20) dan Neng Sri(20), mereka mengaku baru pertama kali melihat tumbuhnya bunga sakura dari dekat. Keduanya mengaku selama ini hanya melihat dari gambar-gambar di internet mengenai bunga sakura. Tak heran, keduanya seperti tak puas mengambil gambar dari dekat setelah melepaskan alas kaki untuk sejenak bermain air dekat tanaman sakura.
“Ternyata kalau kita melihat dari dekat warnanya pink dan bentuknya juga bagus,” ujar Rostita.
Wisatawan masuk ke kawasan ini cukup membayar tiket Rp 9 ribu per orang, siapa pun dapat bermain sepuasnya di tempat ini. Tak banyak ditemukan kursi dan meja untuk duduk bersantai. Satu-satunya tempat duduk adalah tikar yang disewakan ibu-ibu yang berkeliling. Sewa tikar ukuran 2×2 meter Rp 5 ribu per jam. Tikar tersebut adalah selembar plastik berwarna biru. Menggelar tikar untuk duduk bercengkrama bisa dilakukan di mana pun di setiap sudut kebun raya. Namun, yang paling lumrah adalah di lapangan tengah Kafe KRC di dekat taman paku-pakuan.
Taman yang cukup luas itu dihiasi dengan Pohon-pohon besar menjulang dan rindang pohon-pohon di sana. Pengunjung juga bisa berkeliling melihat sejumlah tanaman langka hasil koleksi KRC. Misalnya ada taman lumut, taman sakura, bunga bangkai, kantung semar, dan lain-lain.
Pengunjung juga bisa menikmati perjalanan ke curug Ciismun yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan kaki dari lapangan tempat menggelar tikar itu. Wahana air juga bisa ditemukan di Jalan Air. Sungai yang mengalir di taman tersebut merupakan yang diciptakan KRC. Namun tidak menghalangi mereka untuk melintasi jalan. Baik pejalan kaki maupun kendaraan yang melintas, tapi jika ingin basah-basahan bisa juga di sana. Air yang tumpah ke jalan ini langsung menjadi air terjun ke sungai di bawahnya. Tempat ini pun salah satu favorit keluarga. Sungai yang tidak dalam menjadi tempat asyik untuk anak-anak bermain air.
Untuk diketahui, taman sakura tidak berada di satu kompleks. Namun berada (ditanam) di beberapa titik. Bunganya lebih kecil dibanding bunga dari pohon yang tumbuh di negara asalnya. Taman Sakura kebun raya cibodas dibangun pada Maret 2007 dengan luas 6.647 meter persegi, taman ini dibangun dengan konsep japanese style di lokasi yang cukup strategis.
Koleksi yang terdapat di taman Sakura ada empat jenis. Yaitu Prunus cerasoides, D. Don, Prunus Aerborea (Blume) Kalkman, Prunus Costata (Hemsl) Kalkman dan Prunus Sp. Jenis Prunus cerasoides bisa berbunga dua kali dalam satu tahun yaitu sekitar bulan Januari, Februari, Juli, dan Agustus.
Menurut Kepala Balai Konservasi Kebun Raya Cibodas, R Hendrian, pihaknya sudah menginformasikan kepada warga mengenai mekarnya bunga Sakura di Kebun Raya Cibodas. “Taman Sakura akan menjadi daya tarik para pengunjung. Silahkan bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dan mekarnya bunga Sakura dari dekat," ajaknya. (tas/rus).