Ilustrasi |
Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka sesungguhnya ia telah lepas dari tanggungan Muhammad SAW".
Abu Hurairah RA mengatakan, barangsiapa yang berwudhu lalu melakukannya dengan baik, kemudian keluar menuju ke tempat shalatnya, maka sesungguhnya ia telah berada di dalam shalatnya selama masih menuju ke tempat shalatnya; dicatat baginya dengan salah satu dari kedua langkahnya satu kebaikan, sedangkan langkahnya yang lain menghapus satu dosanya.
Oleh karena itu, apabila seseorang di antara kamu mendengar suara iqamah shalat, maka janganlah kamu terlambat mendatanginya, karena sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di antara kamu adalah orang yang palung jauh rumahnya. Mereka bertanya, "Kenapa demikian wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah ra menjawab, "Karena langkah yang dilakukannya lebih banyak."
Laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Doakanlah kepada Allah semoga Dia menjadikan diriku termasuk orang yang beroleh syafa'at darimu dan menganugerahku rezeki masuk surga menemanimu." Maka Rasulullah SAW menjawab, "Bantulah aku dengan banyak melakukan sujud."
Karena tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Allah SWT. ialah bila ia sedang sujud. Hal inilah yang dimaksud firman-Nya, "Dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Rabb) (QS. Al-'Alaq [96} 19). Allah SWT berfirman, "Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud." (QS. Al-Fath [48]: 29). Tanda itu pengaruh bekas sujud yang ada pada kening mereka karena ditekankan ke lantai.
Namun, pendapat lain menyebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah cahaya khusyu' yang bersifat dari dalam batin mereka kemudian terlihat pada penampilan lahiriyah; pendapat inilah yang lebih shahih. Makna ialah cahaya yang terbesit dari wajah mereka pada hari kiamat nanti bekas wudhunya.
Sabda Rasulullah SAW, "Apabila anak Adam membaca As Sajah lalu ia bersujud, maka setan menjauh sambil menangis seraya mengatakan, 'Sungguh betapa celaka diriku, orang ini diperintahkan bersujud lalu ia mau bersujud, maka baginya surga, sedangkan dahulu aku diperintahkan untuk bersujud, namun aku membangkang tidak mau bersujud, maka baginya neraka.
Riwayat 'Ali ibnu 'Abdullah ibnu 'Abbas disebutkan bahwa ia melakukan ia melakukan sujud seribu kali setiap harinya, ia dikasih gelar sebagai orang yang banyak sujud. Umar ibnu 'Abdul 'Aziz tidak pernah bersujud, melainkannya hanya di atas tanah. Yusuf ibnu Sabath mengajak para pemuda bersegeralah di masa sehatmu sebelum masa sakitmu, tiada seorang pun aku lebih iri kepadanya, melainkan hanya seseorang yang mampu menyempurnakan ruku' dan sujudnya.
Menurut Sa'id ibnu Jubair, tiada sesuatu pun yang lebih aku kecewakan di dunia ini selain daripada bersujud." 'Uqbah ibnu Muslim mengatakan, "Tiada suatu pekerti pun dalam diri seorang hamba yang lebih disukai oleh Allah SWT selain bila ia menyungkurkan diri dalam sujudnya." Wallahu a'lam bish-shawab.*