Sifat Tercela -->

Advertisement

Sifat Tercela

Admin
Sabtu, 14 April 2018

Ilustrasi 
Ketika melihat orang yang angkuh, Al Hasan memandangnya lalu mengatakan dengan suara perlahan, "Aduh betapa sombongnya cara jalan orang ini, ia menengadahkan hidungnya, membusungkan lambungnya, tarik nafasnya dalam-dalam dan memalingkan pipinya, orang pandir macam apakah dia? 

Kamu busungkan dadamu dengan perasaan senang tanpa pernah berterimakasih dan tanpa pernah mengingat bahwa dirinya akan dimintai pertanggungan jawaban di hadapan Allah atas semuanya, dia tidak menunaikan hak Allah, padahal disetiap anggota tubuhnya ia beroleh ni'mat dari Allah namun justru ia memberikan kesempatan kepada setan untuk berperan di dalamnya. Demi Allah, seandainya seseorang berjalan dengan langkah yang wajar atau sempoyongan seperti orang gila akan lebih baik baginya daripada cara jalannya sekarang ini. Ibnul Ahtam mendengar ucapan Al Hasan lalu ia kembali dan meminta maaf kepadanya, maka Al Hasan berkata, "Jangan kamu minta maaf kepadaku tetapi bertaubatlah kepada Allah.

Tidaklah kamu mendengar firman Allah SWT yang menyebutkan, "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (QS. Al-Israa ayat 37).

Aku heran dengan orang yang mengagumi bentuknya, padahal ia adalah air mani yang hina. Padahal besok sesudah penampilannya yang baik sekarang ini ia akan menjadi bangkai yang menjijikan di dalam kuburnya.

Khalaf Al Ahmar mengatakan: Kami punya teman yang suka menentang, banyak kekeliruannya lagi jarang benarnya. Sikapnya lebih membangkang daripada tunggau, dan kalau berjalan lebih congkak daripada burung gagak. Hai orang yang kepongahannya tak terperikan, kita berasal dari tanah, semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu. Sesungguhnya kehidupan ini tiada lain hanyalah kesenangan yang memperdaya, bila telah mati kita semua sama. Firman Allah SWT: kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong). (QS. Al-Qiyaamah ayat 33).

Yakni berlalu dengan langkah yang congkak. Hanya Allah yang lebih mengetahui.*