Ilustrasi |
Kita harus tetap baik sangka! Meski dulu, tanah dan orang-orang ini bertahan. Kini, setelah gelombang yang seperti kereta menakutkan menerjang Aceh, Insya Allah, tanah dan orang-orang negeri ini, akan bertahan. Kita punya kekuatan yang sama sekali tak pernah kita bayangkan sendiri, untuk bertahan. Kita punya ketabahan yang tak pernah kita bayangkan sendiri, untuk keluar dari tragedi.
Orang-orang negeri ini seuleut lempung berhadapan dengan tragedi. Orang-orang tanah ini selentur liuk kelapa ketika berhadapan dengan bencana. Orang-orang jazirah ini punya kekuatan sekeras bongkah granit, untuk bertahan. Negeri ini penuh dengan orang-orang, meski kecil, tapi begitu kuat. Orang-orang yang akan segera bangkit setelah terjatuh. Orang-orang yang akan segera berlari lagi setelah tersungkur. Orang-orang yang meski menangis sendu, namun matanya tetap mencari cahaya di depan untuk melanjutkan hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang tak biasa. Dan itulah penduduk negeri ini.
Yang terpenting mereka lakukan hanya tinggal mencari sandaran pada kekuatan yang Maha Besar. Kekuatan yang menciptakan gemulung ombak yang membukit dan menggunung. Kekuatan yang menciptakan getar gerak yang mengguncang dan menhnacurkan. Kekuatan yang mampu merobek atau menyatukan bumi dengan gelombang. Kekuatan mampu mengangkat atau menenggelamkan dengan hempasan.
Mendekatkan diri pada yang Maha Kuat akan memnuat orang-orang negeri yang kuat ini akan semakin kuat dan menemukan kekuatan. Memandang semua dengan tatap cahaya. Memandang segala yang terjadi sebagai sesuatu yang menguatkan. Lalu mengambil mutiara yang terdampar di pantai-pantai setelah gelombang usai. Mutiara hikmah tempat untuk mengaca, menengok hari-hari lalu. Tempat mencari tahu, apakah semua ini hukuman atas segala perbuatan, atau tamparan azab peringatan atau ini ujian untuk membuat kian tegar.
Kita harus mencari mutiara-mutiara hikmah yang terdampar di pantai setelah badai usai, sebab dari mutiara-mutiara itu pula kita akan menemukan kekuatan untuk melanjutkan kehidupan setelah ini semua. Wallahu a'lam. (Tas).